Mengapa Anda Gemuk ?

Biasanya kelebihan berat badan merupakan dilema. Apalagi bila telah melakukan diet ketat tetapi berat badan yang berlebih tersebut tidak kunjung berkurang. Sebetulnya mengapa tubuh kita bisa gemuk ?

Beberapa alasan sederhana yang dapat menjawab mengapa bobot badan kita bertambah :

  • Mengkonsumsi makanan yang salah
  • Makanan yang dikonsumsi sudah benar, tetapi kandungan kalori dalam setiap makanan tidak benar
  • Pola makan yang tidak benar
  • Kurang bergerak
  • Kurang tidur

Mengkonsumsi Makanan yang Salah

Sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa fungsi makan hanya  sebagai pengganjal rasa lapar. Sehingga jenis makanan tidak dipentingkan dan memakan apa saja yang tersedia.  Hal ini merupakan salah satu alasan mengapa berat badan bertambah.

Makanan yang dikonsumsi sudah benar, tetapi kandungan kalori dalam setiap makanan tidak benar

Kalori adalah satuan unit yang digunakan untuk mengukur nilai energi. Kandungan kalori di dalam makanan tergantung kepada kandungan karbohidrat, protein, dan lemak yang terdapat pada makanan tersebut. Lemak menghasilkan kalori paling banyak, yaitu 9 kalori/gram. Sedangkan karbohidrat dan protein mengandung 4 kalori dalam setiap gram nya. Kalori yang berlebih di dalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak.

Pola Makan yang Tidak Benar

Kebiasaan makan yang tidak teratur dapat menyebabkan bertambahnya berat badan, terutama bila tidak disertai dengan aktivitas yang cukup untuk membakar kalori di dalam tubuh

Kurang Bergerak

Tidak seimbangnya penambahan kalori dengan pembakaran kalori dapat menyebabkan bertimbunnya lemak di dalam tubuh.

Kurang Tidur

Kurang tidur akan menyebabkan gangguan fungsi hormon-hormon yang berkaitan dengan metabolisme tubuh, terutama hormon kortisol, insulin dan hormon pertumbuhan (hgh = human growth hormone).

Kadar hormon kortisol dalam darah akan meningkat pada saat Anda mengalami stress mental ataupun fisik. Peningkatan hormon ini menyebabkan peningkatan hormon lainnya yaitu insulin yang menstimulasi penyimpanan lemak di tubuh Anda.

Kurang tidur juga menyebabkan resistensi terhadap insulin, dimana kemampuan hormon insulin dalam megatur metabolisme karbohidrat mengalami penurunan. Hal ini dapat menjadi pemicu beberapa penyakit yang serius seperti obesitas, penyakit jantung dan diabetes.

Hormon pertumbuhan juga dapat terpengaruh karena berkurangnya waktu tidur. Hormon ini berperan penting dalam proses penghilangan lemak dan perkembangan otot. Maka bagi Anda yang rajin fitness sebaiknya juga memperhatikan waktu tidur Anda, karena kurang tidur dapat menyebabkan penurunan jumlah hormon ini sehingga hasil latihan Anda tidak maksimal.

Kurangnya waktu tidur telah terbukti menurunkan hormon leptin yang memicu rasa kenyang dan meningkatkan hormon ghrelin yang memicu rasa lapar.

Hal-hal di atas tidak berarti jika Anda tidur kurang dari 6 jam sehari, pasti akan menjadi gemuk. Demikian juga sebaliknya, semakin lama tidur tidak menjamin Anda mengalami penurunan berat badan. Namun jika Anda mengalami kesulitan dalam menghilangkan lemak tubuh atau meningkatkan massa otot, kurang tidur dapat menjadi bagian dari masalah Anda.

Satu lagi, janganlah Anda lantas berasumsi bahwa semakin lama Anda tidur maka semakin baik untuk tubuh Anda. Sama juga dengan segala hal di hidup ini, segala sesuatu yang ”ter” tidaklah baik, terlalu banyak tidur sama juga tidak baiknya dengan terlalu banyak makan. Yang terpenting adalah menjaga keseimbangan antara aktivitas dan istirahat yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi Anda.

Hormon yang Berkaitan dengan Berat Badan

Berat badan dipengaruhi pula oleh aktivitas hormon di dalam tubuh. Nah, apa saja hormon di dalam tubuh yang merangsang rasa lapar dan kenyang sehingga berpengaruh pada hasrat makan dan berat badan.

Berikut ini adalah hormon-hormon yang berkaitan dengan berat badan :

  1. Ghrelin
  2. Leptin
  3. Adiponectin
  4. Insulin
  5. Glucagon
  6. CCK
  7. Epinephrine
  8. Hormon Pertumbuhan

Ghrelin

Hormon ini diproduksi di dalam perut dan ‘bekerja sama’ dengan otak untuk memberi sinyal lapar. Usaha mengurangi kalori dengan tujuan untuk menurunkan berat badan, meningkatkan jumlah hormon ini dalam tubuh. Bahkan hingga setelah 12 bulan diet rendah kalori berlangsung, penelitian menunjukkan bahwa tingkat ghrelin tetap meningkat. Dengan kata lain, tubuh Anda akan selalu sulit beradaptasi untuk makan lebih sedikit dan secara terus menerus mengirim sinyal lapar. Inilah sebabnya mengapa mempertahankan berat badan ideal lebih sulit dibandingkan menurunkannya.

Jumlah ghrelin dalam tubuh bisa dikurangi. Olahraga berintensitas tinggi seperti aerobik, kickboxing atau jogging bermanfaat menurunkan tingkat ghrelin. Itulah sebabnya latihan fisik merupakan kunci utama dalam menghilangkan lemak dan menjaga berat badan tetap ideal.

Leptin

Hormon ini dilepaskan oleh sel-sel lemak. Leptin berinteraksi dengan otak, memerintahkan tubuh untuk makan lebih sedikit dan membakar lebih banyak kalori. Semakin banyak lemak tubuh yang Anda miliki, semakin besar juga jumlah leptin yang dilepaskan – kondisi ini disebut leptin resistance. Jangan menganggap ini kondisi yang baik, karena jika dilepaskan dalam jumlah berlebihan otak justru menjadi kebal dengan sinyal leptin. Untuk memaksimalkan sensitivitas otak terhadap leptin, tidurlah yang cukup dan perbanyak asupan antioksidan dengan mengonsumsi buah beri (stroberi, blueberry, cherry, anggur) serta sayuran hijau dan merah.

Adiponectin

Adiponectin juga salah satu hormon yang dilepaskan dari sel lemak. Tapi tidak seperti leptin, semakin kurus tubuh akan lebih banyak juga adiponectin yang diproduksi sel lemak. Hormon ini meningkatkan kemampuan otot untuk menggunakan karbohidrat sebagai energi, meningkatkan metabolisme tubuh dan menekan nafsu makan.

Anda bisa memaksimalkan level adiponectin dengan lebih banyak bergerak sepanjang hari serta mengganti karbohidrat sederhana (nasi putih, mie ayam, bubur ayam) menjadi karbohidrat kompleks (nasi merah, pasta, oatmeal). Disarankan juga mengonsumsi lemak tak jenuh tunggal seperti minyak zaitun dan alpukat.

Insulin

Insulin memainkan peran sangat penting dalam tubuh. Hormon ini diperlukan untuk proses pemulihan pasca olahraga, pembentukan otot dan menjaga kadar gula dalam darah secara optimal. Namun, ketika asupan karbohidrat terlalu tinggi dan produksi insulin jadi ‘menggila’ di dalam tubuh, bisa menghambat pemecahan dan pembakaran lemak yang bertumpuk. Insulin dan karbohidrat sangat berkaitan erat. Semakin banyak konsumsi karbohidrat, akan lebih banyak insulin yang dilepaskan.

Agar kerja insulin untuk mengurangi lemak lebih optimal, konsumsilah karbohidrat yang berasal dari sayur dan buah-buahan. Batasi konsumsi nasi putih dan tepung menjadi porsi yang lebih kecil.

Glucagon

Glucagon merupakan hormon yang cara kerjanya kebalikan dari insulin. Jika insulin menyimpan karbohidrat dan membentuk lemak, glucagon bertanggung jawab menghancurkan timbunan karbohidrat dan lemak; melepaskan mereka sehingga tubuh Anda bisa menggunakannya untuk energi. Konsumsi makanan tinggi protein dan rendah karbohidrat merupakan cara paling baik untuk memaksimalkan pelepasan glucagon.

CCK

Kependekan dari Cholecystokinin, hormon ini dilepaskan dari sel ke usus kapanpun Anda makan protein atau lemak. Tapi CCK tidak hanya menetap di usus. Sebaliknya, CCK akan ‘bekerja sama’ dengan sistem syaraf dan perut untuk memperlambat proses pencernaan. Hasilnya, Anda akan merasa kenyang lebih lama. Agar mendapatkan manfaat maksimal dari hormon ini, pastikan Anda mendapatkan protein dan lemak sehat dari setiap makanan yang dikonsumsi.

Epinephrine

Epinephrine memicu pembakaran lemak yang nantinya dikeluarkan sebagai energi untuk tubuh. Hormon ini juga bisa menahan hasrat makan. Bagaimana agar Epinephrine bekerja maksimal? Jawabannya adalah olahraga; aktivitas fisik mendorong pelepasan Epinephrine dalam tubuh.

Hormon Pertumbuhan

Hormon pertumbuhan atau growth hormone, sering disebut-sebut sebagai kunci agar awet muda. Tapi manfaatnya tak hanya itu, hormon pertumbuhan juga membantu penurunan berat badan. Hormon ini berinteraksi dengan sel-sel lemak dan ‘memerintahkan’ mereka untuk hancur serta membakar cadangan lemak untuk energi. Hormon pertumbuhan bisa ditingkatkan jumlahnya dengan olahraga intensitas tinggi, circuit training (semi-kardio) dan tidur yang berkualitas.

Tips Menjaga Asupan Makanan Saat Mudik

Lebaran sebentar lagi ! Anda tentu sudah bersiap-siap melakukan “ritual” rutin yang dilakukan setahun sekali. Atau bahkan mungkin anda sudah dalam perjalanan.

Saat akan mudik, usahakan merencanakan makanan apa yang dapat dibawa, tahan lama, dan tetap menjadi asupan yang sehat bagi tubuh kita. Jangan biarkan mudik memporak-porandakan pola makan sehat anda.

Berikut ini beberapa tips yang dapat dilakukan menjelang dan di perjalanan saat mudik :

1. Bawalah snack yang menyehatkan, seperti keripik yang terbuat dari buah-buahan;

2. Simpan makanan di cooler, seperti cereal, susu rendah lemak, yoghurt, dan buah-buahan

3. Kemas makanan berdasarkan porsi individual, misalnya pop-corn rendah lemak, kacang-kacangan, dan buah-buahan;

4. Minumlah lebih banyak

5. Hindari minuman bersoda dan soft drink;

6. Jangan pernah berpikiran bahwa soda diet dan gula adalah asupan yang baik saat di perjalanan, karena studi membuktikan bahwa soda diet dan gula hanya akan menambah nafsu makan, sehingga anda tidak akan dapat berkonsentrasi penuh saat menyetir karena mengantuk

7.Bawalah makanan yang menyehatkan seperti salad dan sandwich, dan bila mungkin membungkusnya dengan baik. Opsi lain adalah makanan menyehatkan dapat dibeli di restoran pinggir jalan dengan mengetahui kandungan nutrisi nya

8. Awali perjalanan dengan sarapan sehat

9. Bila anda menginap di hotel yang mempunyai refrigerator, maka pindahkan makanan yang ada di cooler ke dalam refrigerator agar makanan tersebut tetap segar keesokan hari saat melanjutkan perjalanan.

Selamat mudik !