Makanan dan Pola Makan: Pengaruhnya terhadap Gula Darah

Banyak cara dilakukan untuk menurunkan berat badan demi mencapai berat badan ideal, diantaranya adalah konsumsi makanan rendah lemak, konsumsi makanan rendah kalori, konsumsi makanan rendah karbohidrat, hingga mengkonsumsi pil-pil diet dan membeli makanan khusus diet.

Makanan rendah lemak populer dalam waktu 10 tahun terakhir, tetapi mengapa berat badan tidak kunjung menyusut, dan bahkan semakin bertambah gemuk. Faktanya, makanan rendah lemak merupakan bagian dari bisnis dan peranan bagian marketing sangat efektif bila telah berhasil membujuk konsumen untuk membeli produk tersebut.

Efek yang diperoleh dengan mengkonsumsi makanan rendah kalori adalah tanggapan tubuh yang merasa “lapar terus menerus”. Hal ini menyebabkan tubuh sebagai pembakar lemak, akan membakar lemak dengan lambat. Anda tidak akan pernah menjadi ramping dengan cara membuat tubuh anda kelaparan. Makanan rendah kalori sangat sulit dilakukan, sehingga banyak orang menyerah dengan metode ini.

Bagaimana dengan konsumsi makanan rendah karbohidrat ? Masalah dengan metode ini adalah otak kita dirancang untuk bekerja berdasarkan gula darah, dan karbohidrat merupakan sumber gula darah tersebut. Pada awal-awal diet, berat badan memang berkurang beberapa kilogram, tetapi lama kelamaan kita akan merasa lemas kekurangan energi karena metabolisme menjadi lambat.

MAKANAN lebih kuat dibandingkan dengan resep-resep pil penurun berat badan, karena makanan dapat membuat anda gemuk atau ramping. Anda gemuk karena anda tidak mengkonsumsi makanan yang tepat dengan rentang waktu yang tepat.

Pola makan juga sangat berpengaruh pada berat badan karena tubuh kita seperti sebuah mesin yang membutuhkan makanan tertentu pada saat tertentu pula (right foods at the right times).

Dan bila anda tidak makan dengan tepat pada saat yang tepat, maka tubuh tidak akan membakar kalori, tetapi akan menyimpannya sebagai lemak.

Jadi, sebenarnya untuk menurunkan berat badan, kita tidak perlu berlapar-lapar.

Semua karbohidrat diproses oleh tubuh menjadi gula (glukosa). Pelepasan gula yang cepat dan besar ke dalam aliran darah akan menyebabkan tubuh memproduksi insulin – insulin bertugas menurunkan gula dalam darah dan menyimpan kalori dalam bentuk lemak.

Karena gula disimpan dalam bentuk lemak, maka tubuh akan cepat lelah dan mengalami gula darah rendah. Hal ini membuat tubuh memproduksi kortisol. Tugas utama kortisol adalah meningkatkan gula darah melalui gluconeogenesis.

Ketika kortisol meningkat, otot (dan juga lemak) akan dibakar seperti bahan bakar mesin. Saat kortisol seimbang dengan insulin, maka otot tidak akan dibakar, hanya lemak saja yang dibakar. Baik insulin maupun kortisol, keduanya diperlukan oleh tubuh kita.

 

Secara sederhana, kalori yang salah akan meningkatkan insulin dan menyimpan glikogen dalam bentuk lemak. Karena gula darah menurun, maka kortisol akan membakar otot dan lemak. Menurunnya massa otot akan menurunkan metabolisme dan menambah lemak yang disimpan.

Perlu diingat bahwa semua karbohidrat diproses menjadi gula oleh tubuh, dan semua produk dari tepung diproses sama oleh tubuh, seperti makan gula murni. Kecuali bila anda makan dengan protein dan lemak dengan rasio yang benar.

Kuncinya adalah bagaimana memelihara agar gula darah tetap stabil. 

Bila tubuh memiliki gula darah yang stabil, maka :

  • tubuh akan membakar sebagian besar lemak di dalam tubuh
  • energi akan meningkat
  • positive mood
  • kuat mental

Semua ini, insulin, lemak, kortisol, dll, merupakan sumber makanan bagi otak. Otak menggunakan glukosa sebagai bahan bakar, dengan kadar yang spesifik untuk berfungsi secara optimal. Tidak terlalu tinggi, dan juga tidak terlalu rendah.

Otak tidak perduli apakah anda gemuk, kurus, kuat, atau lemah. Otak hanya memerlukan hal-hal di bawah ini secara berurutan :

  • Udara – anda hanya bertahan beberapa menit saja tanpa udara;
  • Air – tanpa air, anda dapat bertahan 2 – 10 hari tergantung kepada suhu, kelembaban, dan kesehatan anda;
  • Makanan – tanpa makanan, tubuh akan memakan dirinya sendiri untuk memberi makan otak

Makanan dapat diibaratkan seperti tombol lampu yang dapat di ON kan untuk membakar lemak, maupun di OFF kan untuk tidak membakar lemak.

1 Comment

  1. boekoeku said,

    October 6, 2012 at 11:27 am

    Reblogged this on Buku Buku and commented:
    Bagi yang ingin kurusss …


Leave a comment